In-Ear Monitor (iem) Perlu Amplifier Kah? [Opini]

 
In-Ear Monitor (iem) Perlu Amplifier Kah? [Opini]

Sering banget denger kalo in-ear monitor a.k.a. iem ini nggak perlu pake ampli lagi untuk bisa di-drive, benarkah demikian?

 

In-ear monitor (iem) ini sebeneranya merupakan cans yang punya sensitifitas paling tinggi diantara cans lainnya (headphone & earbud) dan juga rata-rata iem punya impedance rendah dibawah 32Ohm, belum lagi konfigurasi drivernya yang lebih dari satu dan kadang juga memiliki rangkaian crossover (XO).

 

Dari pengalaman saya sebelumnya mencoba untuk membuat sebuah in-ear monitor dari driver earbud (15.4mm) dimana didalamnya saya sematkan juga rangkaian filter untuk mengatur frekuensi keluaran sesuai yang diinginkan. Saya menggunakan smartphone sebagai DAP (digital audio player), dari sini saya mendapatkan pencerahan mengenai perlu atau tidak perlunya amplifier untuk nge-drive iem.











Dari percobaan pertama, saya coba drive langsung iem iyem2an saya melalui smartphone, suara yang dihasilkan tidak sesuai dengan desain filter yang harusnya memotong frekuensi rendah beberapa dB. Yang terdengar adalah bass menjadi boomy dan mid terasa butek.


Percobaan kedua, saya coba combo smartphone dengan headphone amplifier hasilnya suara sesuai dengan desain filter-nya dan suara mid pun terdengar lebih bersih daripada langsung dari smartphone. Kenapa bisa seperti itu?


Jawabnya ada pada output impedance pada bagian amplifier baik pada smartphone ataupun pada headphone amplifier-nya.


Merujuk pada NwAvGuy "Output Impedance – It should be less than 2 ohms to provide the correct bass damping even with 16 ohm headphones and avoid frequency response problems. Output Impedance differences account for most of the variations in sound quality people hear between different headphone amps and sources."
 

Output impedance pada smartphone setelah saya ukur adalah sekitar 23 Ohm sedangkan output impedance headphone amplifier (Loresek KISS) adalah 1.4 Ohm. Jadi bisa disimpulkan permasalahan di atas itu disebabkan oleh output impedance pada amplifier.

 

Jadi menurut saya untuk menghasilkan "suara yang bener" pada suatu cans itu minimal perlu output impedance yang rendah (dalam hal ini dibawah 2 Ohm). Perlu tidak-nya kita menggunakan amplifier itu didasarkan pada output impedance-nya, percuma juga klo pake amplifier tapi punya OI besar, sebaliknya punya DAP dengan OI rendah (dibawah 2 Ohm) sudah mumpuni untuk menghasilkan "suara yang bener" pada suatu cans (dalam kasus ini iem). CMIIW


Kalo masalah selera itu beda lagi 😂😜

Next Post Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url