Kesal Aki Motornya Selalu Overcharging, Bapak-bapak Ini Nekat Buat Kiprok Sendiri 💪💪💪

Bikin Sendiri Kiprok AC dan DC untuk motor Astrea Grand Legenda

Alkisah Seorang bapak-bapak yang kesal karena aki sepeda motornya sering overcharging. Alih-alih terus-terusan mengganti aki atau membayar bengkel, ia memutuskan untuk mengambil langkah berani: membuat kiprok sendiri! Kiprok, atau regulator rectifier, adalah komponen penting pada sistem pengisian sepeda motor. Berikut kisahnya, lengkap dengan penjelasan teknis dan langkah-langkah yang ia lakukan.

Apa Itu Kiprok?

Kiprok (Recrifier Regulator) AC dan DC Komersial

Kiprok adalah
komponen elektronik pada sepeda motor yang berfungsi sebagai regulator dan penyearah arus listrik dari alternator (spul) ke aki. Kiprok mengubah arus bolak-balik (AC) dari spul menjadi arus searah (DC) yang dibutuhkan aki, sekaligus mencegah tegangan berlebih (overcharging) yang bisa merusak aki atau komponen kelistrikan lainnya. Tanpa kiprok yang baik, aki bisa cepat soak, lampu motor sering putus, atau bahkan sistem kelistrikan gagal total.

Cara Kerja Kiprok

Kiprok bekerja dengan dua fungsi utama:

  1. Penyearahan (Rectification): Mengubah arus AC dari spul menjadi arus DC menggunakan dioda (SCR). Ini memastikan arus yang masuk ke aki sesuai dengan kebutuhan sistem kelistrikan motor.
  2. Regulasi Tegangan AC dan DC: Pada regulator tegangan DC, Kiprok membatasi tegangan keluaran agar tetap stabil, biasanya di kisaran 13,8–14,8 volt, untuk mencegah overcharging. Komponen seperti zener diode atau transistor pengatur tegangan (regulator IC) membantu menjaga stabilitas ini. Karena Bapak ini menggunakan motor Astrea Legenda yang masih menganut sistem AC dan DC pada motornya, maka selain regulator tegangan DC dibutuhkan pula regulator tegangan AC yang berasal dari spul lampu dimana regulator AC ini mengatur tegangan AC agar tidak melebihi batas yang ditentukan ketika RPM mesin meninggi. 

Bapak ini menemukan bahwa kiprok bawaan motornya gagal menahan tegangan, menyebabkan aki overcharging. Ia pun memutuskan untuk membuat kiprok-nya sendiri yang lebih andal.

Rangkaian Kiprok AC dan DC

Untuk membuat kiprok, bapak ini melakukan browsing di internet dan menemukan rangkaian kiprok AC dan DC (dari www.motelek.net) yang memiliki fitur lengkap dan efektif seperti terlihat pada gambar di bawah ini:

Skema Rangkaian Kiprok AC dan DC dari www.motelek.net
Skema Rangkaian Kiprok AC dan DC dari www.motelek.net

Rangkaiannya terdiri dari dua bagian, bagian pertama (area kuning) merupakan regulator tegangan AC yang mengatur tegangan Spul lampu (kabel kuning). Pada bagian kedua (area merah) merupakan regulator tegangan DC yang diseting agar tidak melebihi atau sama dengan tegangan maksimal aki.

Skema Kiprok Yang Bapak Itu Gunakan
Skema Kiprok Yang Bapak Itu Gunakan

Regulator tegangan AC diseting oleh si Bapak untuk bekerja pada tegangan dibawah 12VAC, ini bertujuan agar terang lampu mampu menerangi jalan tanpa menyilaukan pengendara yang berlawanan dan juga menjaga keawetan lampu bohlam.

Untuk regulator tegangan DC si Bapak ini mencontoh motor Yamaha Xeon RC nya yang memiliki Aki yang sangat awet dari tahun 2017 sampai tulisan ini dibuat belum pernah diganti (kondisi masih bagus imbuhnya). Pada motor Xeon-nya tegangan yang digunakan pada pengisisan Aki menggunakan sistem float charging (CMIIW) pada tegangan 13.8VDC.

PCB Kiprok AC dan DC

Desain PCB untuk Kiprok AC dan DC
Desain PCB untuk Kiprok AC dan DC

Setelah memantapkan hati, bapak ini membuat layout PCB (Printed Circuit Board) menggunakan PCB bolong untuk purwarupa. Ia kemudian dengan telaten dan hati-hati menyolder kaki demi kaki komponen agar sesuai skema rangkaiannya hingga komponen-komponen tersolder rapi ke PCB, dengan heatsink tambahan pada SCR untuk mencegah panas berlebih. Proses ini membutuhkan ketelitian, tapi hasilnya adalah kiprok custom yang kompak dan fungsional.

PCB Kiprok yang telah selesai disolder
PCB Kiprok yang telah selesai disolder

PCB Kiprok AC dan DC Kompak (SMD)

Si Bapak juga membuat desain PCB versi kompak-nya yang menggunkan komponen SMD tapi masih bisa disolder manual pake tangan.

Desain PCB Kiprok AC-DC Kompak (SMD)
Desain PCB Kiprok AC-DC Kompak (SMD) - Atas

Desain PCB Kiprok AC-DC Kompak (SMD) - Bawah
Desain PCB Kiprok AC-DC Kompak (SMD) - Bawah

Untuk yang mau mencetak sendiri PCB-nya, si Bapak berencana men-share file Gerbernya segera (klo misal lupa harap maklum, namanya jg Bapak-bapak) 

Hasil Tes Kiprok AC dan DC

Setelah kiprok selesai dibuat, bapak ini mengujinya langsung pada motornya. Hasilnya? Tegangan DC keluaran saat idle di 12,2 volt, pada putaran tinggi maksimum 13.2 volt (butuh sedikit tweak lagi agar mencapai 13.8 volt). Saat ini Diode Zener yang digunakan untuk Regulator Tegangan DC adalah 14V (akan diganti dengan 15V).

Tegangan AC juga masih di bawah yang diharapkan yakni 7 volt yang seharusnya 12 volt karena menggunakan dioda zener 6.7V (akan diganti dengan zener 12V)

Akhir Kata.....

Kisah bapak ini membuktikan bahwa dengan pengetahuan dasar elektronika dan tekad kuat, seseorang bisa mengatasi masalah teknis secara kreatif. Membuat kiprok sendiri bukan hanya hemat biaya, tapi juga memberikan kepuasan tersendiri. Bagi pecinta otomotif atau elektronika, proyek seperti ini adalah cara seru untuk belajar dan bereksperimen. Namun, untuk yang kurang berpengalaman, disarankan tetap berkonsultasi dengan ahli atau menggunakan kiprok berkualitas dari bengkel terpercaya agar aman dan terjamin.

Dengan semangat pantang menyerah, bapak ini berhasil menaklukkan masalah overcharging dan membuktikan bahwa solusi bisa datang dari tangan sendiri. 💪💪💪

Previous Post
No Comment
Add Comment
comment url